Selasa, 21 Januari 2025

Mobil LCGC Bukan Mobil Mewah, Tapi Untuk Bisnis


 Program pemerintah yang dikenal sebagai mobil low cost green car (LCGC) dimulai pada tahun 2013. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang di Indonesia memiliki mobil.
 
1. Bukan barang berharga tinggi
Mobil LCGC tidak lagi dianggap sebagai kendaraan keluarga karena mudah diakses. Sebagian besar, mobil digunakan untuk mencari uang atau menjadi taksi online. Dalam batasan kemampuan mereka, masyarakat menyukai kendaraan ini. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan belum lama ini bahwa data kami menunjukkan bahwa hampir 70% dari barang tersebut dibeli oleh masyarakat dengan harga kurang dari Rp300 juta.


Karena kapasitas mesinnya yang kecil, mobil LCGC tidak dianggap sebagai mobil mewah. Mobil saat ini juga digunakan sebagai taksi online karena bahan bakarnya yang murah. Di sisi lain, dia menyatakan bahwa kendaraan (LCGC) sekarang dianggap bukan kendaraan mewah karena digunakan untuk menghasilkan uang.

Menurut informasi, mobil LCGC harus memiliki kapasitas mesin 980-1.200 cc dan konsumsi BBM minimal 20 km/liter. Pada awalnya, produsen tidak boleh menjual lebih dari 200 juta dolar dalam hal harga. 

2. Tanpa PPnBM
Dengan demikian, masyarakat Indonesia sangat menyukai mobil LCGC. Hal ini menyebabkan penjualan mobil di Indonesia meningkat menjadi lebih dari 1 juta unit. Pembebasan PPnBM diberikan secara eksklusif oleh pemerintah. Untuk LCGC, kenaikan dijaga, dan ada hitungan yang dilaporkan ke Kemenperin untuk mendapatkan persetujuan. Harus ada penyesuaian karena tidak mau, biaya produksi naik, dan nilai tukar naik. Kuk menyatakan bahwa ini membuat barang yang harganya ratusan menjadi Rp 200 juta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar