-Ads Here-
Mitsubishi menciptakan Expander bukan seperti sulap yang mendadak barangnya telah ada di depan mata. Penelitian mendalam ke konsumen low MPV selama lebih dari empat tahun menjadi bukti, betapa merek logo 3 berlian ini ingin menampung masukan masyarakat. Dalam wawancara eksklusif bareng Takaaki Kishii, Chief Product Specialist Product Taktik Division, Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Jepang, selesai pengenalan Expander di depan media, Senin (24/7/2017), ada beberapa poin penting yang didapat dari konsumen, juga kelemahan kompetitor.
salah satunya dikenal sebagai bagasi. Dulu, kita kerap disuguhkan dengan jargon Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia, bahkan Honda Mobilio, yang menyatakan bagasi mobil bisa mengangkut tiga sampai 4 galon air minum. Pada kenyataannya, menurut Kishii San, orang Indonesia jarang yang mengangkut galon air di mobilnya. ”Ini sungguh terkenal (di Indonesia. Namun saya dengar dari tidak sedikit keluarga, mereka tak pernah membawa tersebut (galon). Supaya galon air minumnya diantar ke kediaman, malah mereka tinggal telepon.
Lebih penting dari galon, bagasi mesti punya konfigurasi pelipatan yang membuat jok baris ketiga menjadi landai. Inilah yang justru dicari masyarakat Indonesia, khususnya konsumen low MPV. Pelajaran lain, soal tempat penyimpanan botol dan cuaca panas Indonesia. Sebab suhu yang tinggi, ditambah kemacetan yang kerap terjadi, banyak penumpang yang membekali diri dengan botol air minum. Mitsubishi meletakkan tiga belas titik untuk meletakkan botol air, lebih tidak sedikit dari kompetitor.
Kebutuhan konsumen akan ruang yang lega ditegaskan kishii San juga. Itulah kenapa, Mitsubishi membuat kabin EXpander dibuat lebih lega ketimbang kompetitor dengan tidak banyak menambah dimensi. ”Itu yang kami bisa dari konsumen. Soal mesin, rata-rata nyaris sama, pakai 1.500 cc, dengan trasmisi empat AT atau 5 MT, kecuali Mobilio yang punya CVT, dan itu tergantung dari sasaran mereka. Tapi di sini kami ingin memberikan diferensiasi dari kompetitor,” kata Kishii.
-Ads Here-