Desain Agresif, Tetap Kental Aura Aerox
Dengan antarmuka modern, Yamaha memasukkan layar TFT digital sebagai panel instrumen, yang menampilkan informasi berkendara secara real-time. Untuk meningkatkan keselamatan pengendara, skuter ini dilengkapi dengan rem cakram depan dan belakang, serta ABS satu kanal. Performa Listrik Menawan
Dengan motor listrik 9,4 kW yang dipasang di tengah bodi, Aerox-E memiliki torsi puncak 48 Nm, yang merupakan jumlah yang sangat baik untuk skutik listrik. Dua baterai yang dapat dilepas dengan kapasitas 3 kilowatt-jam masing-masing menyediakan tenaga untuk jarak tempuh hingga 106 km dengan satu pengisian daya. Skuter ini memiliki empat mode berkendara: Eco, Standard, Power, dan Boost. Mode Boost memberikan tenaga tambahan untuk akselerasi cepat, yang cocok untuk pengendara yang ingin menikmati sensasi sporty di jalan kota.
Harga dan Tujuan Pasar Dengan harga sekitar Rs 2,90 lakh, atau setara Rp53 juta, tanpa pajak, diperkirakan Yamaha Aerox-E akan dijual pada awal tahun 2026. Sementara fiturnya dan kinerjanya masih kompetitif, harganya menempatkannya di segmen skutik listrik premium. Yamaha tampak lebih siap dan percaya diri dibandingkan dengan Honda, yang masih mengatur pasar EV dengan Activa e: dan QC1, dan Suzuki, yang belum meluncurkan e-Access di seluruh dunia. Aerox-E bukan hanya skuter listrik konvensional; itu juga merupakan emblem pergeseran Yamaha menuju era elektrifikasi sambil mempertahankan sifat sporty-nya.
Aerox-E, Motor Listrik yang Memiliki Jiwa Balap Dengan Aerox-E, Yamaha menunjukkan bahwa mobil listrik dapat menjadi gaya, menyenangkan, dan bertenaga. Skuter ini adalah ekspresi gaya hidup dan alat transportasi. Aerox-E adalah pilihan yang sulit untuk diabaikan bagi pengendara urban yang menginginkan kecepatan tinggi dan penampilan yang agresif. Sekarang kita hanya perlu menunggu apakah Yamaha akan memasukkan Aerox-E ke pasar Indonesia dan mengambil alih dominasi Air Blade dan Vario di jalanan Tanah Air.
Dengan motor listrik 9,4 kW yang dipasang di tengah bodi, Aerox-E memiliki torsi puncak 48 Nm, yang merupakan jumlah yang sangat baik untuk skutik listrik. Dua baterai yang dapat dilepas dengan kapasitas 3 kilowatt-jam masing-masing menyediakan tenaga untuk jarak tempuh hingga 106 km dengan satu pengisian daya. Skuter ini memiliki empat mode berkendara: Eco, Standard, Power, dan Boost. Mode Boost memberikan tenaga tambahan untuk akselerasi cepat, yang cocok untuk pengendara yang ingin menikmati sensasi sporty di jalan kota.
Harga dan Tujuan Pasar Dengan harga sekitar Rs 2,90 lakh, atau setara Rp53 juta, tanpa pajak, diperkirakan Yamaha Aerox-E akan dijual pada awal tahun 2026. Sementara fiturnya dan kinerjanya masih kompetitif, harganya menempatkannya di segmen skutik listrik premium. Yamaha tampak lebih siap dan percaya diri dibandingkan dengan Honda, yang masih mengatur pasar EV dengan Activa e: dan QC1, dan Suzuki, yang belum meluncurkan e-Access di seluruh dunia. Aerox-E bukan hanya skuter listrik konvensional; itu juga merupakan emblem pergeseran Yamaha menuju era elektrifikasi sambil mempertahankan sifat sporty-nya.
Aerox-E, Motor Listrik yang Memiliki Jiwa Balap Dengan Aerox-E, Yamaha menunjukkan bahwa mobil listrik dapat menjadi gaya, menyenangkan, dan bertenaga. Skuter ini adalah ekspresi gaya hidup dan alat transportasi. Aerox-E adalah pilihan yang sulit untuk diabaikan bagi pengendara urban yang menginginkan kecepatan tinggi dan penampilan yang agresif. Sekarang kita hanya perlu menunggu apakah Yamaha akan memasukkan Aerox-E ke pasar Indonesia dan mengambil alih dominasi Air Blade dan Vario di jalanan Tanah Air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar