Kamis, 20 November 2025

Konsumsi BBM Toyota Veloz Hybrid yang Siap Hadir di Indonesia Pekan Ini

 


Pekan ini, Toyota Veloz hybrid akan dirilis di Indonesia. Lihat bocoran konsumsi BBM sebelum peluncuran MPV hijau itu. Dalam waktu dekat, jumlah mobil hybrid Toyota yang tersedia di Indonesia akan meningkat. Di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) pekan ini, Toyota diharapkan untuk merilis Veloz Hybrid. Veloz Hybrid ini mungkin mobil hybrid Toyota termurah. Mengingat harga saat ini, Yaris Cross Hybrid dan Veloz berada di bawahnya.  Penggunaan BBM Veloz Hybrid

Veloz Hybrid akan sangat hemat bahan bakar karena statusnya sebagai mobil hybrid. Konsumsi BBM Veloz Hybrid akan sebanding dengan Yaris Cross, menurut Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Bahan bakar lebih efisien. Pada Agustus 2025, Nandi mengatakan bahwa itu hampir mirip dengan Toyota Yaris Cross (HEV).

Pengujian internal Toyota menunjukkan konsumsi BBM Yaris Cross Hybrid tembus 1:31. Artinya, mobil dapat berjalan hingga 31 km/jam dengan 1 liter bensin. Angka-angka tersebut sangat mirip dengan konsumsi BBM Veloz Hybrid. Mungkin kurang dari 1:31 atau bahkan lebih dari Yaris Cross Hybrid.

Sejak tahun lalu, kehadiran Toyota Veloz Hybrid di Indonesia jelas telah dibicarakan. Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat Tahun 2024 juga memasukkan kode NJKB yang diduga Toyota Veloz Hybrid.

Bocoran Harga Veloz Hybrid
Laman web Samsat Jakarta juga menampilkan kode mobil yang diduga Veloz Hybrid. Kode ini identik dengan yang disebutkan dalam Permendagri nomor 8 tahun 2024.
Kode W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVEJ 1.500 HV CVT TSS tercantum dalam dokumen, yang merujuk pada Veloz Hybrid. Kode produksi Veloz adalah W102RE. Nilai jualnya berbeda juga. Ini adalah rinciannya.

Harga W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT adalah 271.000.000.
W102RE-LBVEJ 1.500 HV CVT TSS: 291.000.000
Perlu dicatat bahwa NJKB adalah harga dasar yang digunakan untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar oleh pemilik kendaraan bermotor, apakah itu roda dua atau roda empat. Karena rentetan pajak yang dibebankan, harga mobil biasanya lebih mahal dari NJKB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar