Jumat, 14 November 2025

Dengan satu kali pengisian daya, Yamaha Aerox Listrik dapat menempuh hingga 106 km!

 


Yamaha meluncurkan motor listrik terbarunya, Yamaha Aerox-e, tanpa kabar sebelumnya. Kendaraan ini menggunakan baterai ganda dan memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Melainkan di India, Yamaha Aerox-e dirilis untuk pertama kalinya. Tetapi tunggangan tersebut mungkin berstatus sebagai produk global yang akan dijual di negara lain.

India berfungsi sebagai pusat strategi pertumbuhan internasional Yamaha. Pasar yang memiliki potensi yang luar biasa di pasar listrik dan transportasi premium. Menurut Chairman Yamaha Motor India Group Itaru Otani, peluncuran model EV terbaru kami menandai langkah penting dalam memperkuat kehadiran kami dan menyelaraskan diri dengan lanskap mobilitas India yang terus berkembang, dikutip Rabu (12/11).


Tampilan Yamaha Aerox-e bensin dan standar tetap sama. Konsep X-center, yang menonjolkan karakter balap, masih digunakan oleh kendaraan tersebut. Kemudian, dengan lampu depan yang tajam dan dominan, aksennya tetap agresif. Dalam 28 Hari, Pendengaran Kembali Normal Tanpa Alat Bantu!
Pelajari lebih banyak. Motor listrik Aerox-e memiliki semburan tenaga 9,4 kw dan torsi 48 Nm. Baterai lithium-ion 3 kWh dengan konfigurasi ganda kemudian digunakan. Dalam kondisi penuh, baterai ini dapat menempuh jarak 106 km. Ada mode berkendara standar, ECO, dan power.

Serupa dengan versi standar, Yamaha Aerox-e memiliki tombol mode boost, yang memungkinkan motor mengeluarkan lebih banyak daya ketika berakselerasi. Ada fitur mundur yang menarik yang membantu pengendara saat hendak parkir. Fitur Y-Connect pada Yamaha Aerox-e memungkinkan kendaraan untuk terhubung ke smartphone melalui sambungan Bluetooth. Dengan fitur ini, pengendara dapat melihat kondisi motor secara real-time di layar ponsel mereka.

Yamaha Aerox-e belum dijual meskipun sudah dirilis. Bahkan, produsen terus menahan harga resmi.

Otani mengatakan, "Dengan peluncuran ini, kami mempererat hubungan dengan pengendara yang menginginkan performa, desain, dan teknologi, sekaligus merespons transisi negara menuju transportasi berkelanjutan."







Tidak ada komentar:

Posting Komentar